Demi Cintaku pada Allah, Demi Cintaku pada Rasulullah, Demi cintaku pada kedua orang tua,dan Demi Cintaku pada adinda,, aku buat cerita ini sebagai jalanku menuju pelangai ikhtiar dan manfaat bagi semua... amin !! Bismillahirahmannirahmim...
Dion masih saja murung di sebuah berenda rumahnya. Dia masih saja teringat kejadian itu, kejadian yang 100% telah mengubah hidupnya. kejadian itu berlangsung dua tahun lalu. Waktu itu Dion hendak pulang dari kuliahnya, namun hari itu terasa beda, Laras sang pujaan hatinya tidak hendak membalas smsnya bahkan mengangkat teleponnya. Namun tak selang beberapa lama kemudian, berderinglah Hp Dion ternyata yang menelepon adalah teman Akrab Laras yaitu Ani. Dengan nada yang seperti orang menangis, Ani menceritakan prihal kejadian yang di alami Laras.
"Hallo Dion... Laras...Laras Dion ! "
"Ada apa dengan Laras Ani ?"
"Laras,,,Laras,,, Kecelakaan"
"Inalillahi,,,teruss bagaimana keadaan sekarang Ani"
"Larass,,Larass,,,Laras tidak bisa di selamatkan Dion"
"Apa...kamu pasti becanda Ani, maksudmu apa Laras tidak bisa di selamatkan ? "
"Larass,,,Sudah tiada Dion, sekarang Zenajahnya ada di RSUD Depok"
"Tidakkkk,,,kamu becanda kan Ani, Larass tidak mungkin pergi meninggalkan ku"
Dion langsung bergegas meluncur ke RSUD Depok, dengan hati yang galau dia langsung meluncur ke RSUD Depok dengan Toyota Yariss nya, selang 45 menit datanglah Dion ke RSUD Depok. Di ruang jenazah itu, Dion melihat Larass sedang terbujur kaku ditutupi oleh kain kafan yang serba putih. "Larass benarkah ini kau, Larass bangun Larass,, jangan tinggalkan aku sendiri Laras, Larass bangun sayang ini mas mu, ini cincin pernikahan kita laras, Aku baru saja membelinya kemarin,,,Larass bangun sayang !!'. Namun Laras tetap terbujur kaku, Larass memang benar-benar sudah tiada.
Selang beberapa hari setelah meninggalnya Larass, Dion lebih senang mengasingkan diri, bahkan terkadang dia senyum-senyum sendiri. bagai mana tidak pernikahannya dengan Larass tinggal menghitung hari, bahkan surat undanganpun sudah mereka sebar. Namun memang tidak ada yang bisa mengetahui takdir, walalaupun kita sudah berencana tapi tetap Allah lah yang menentukan. Laras meninggal karena kecelakaan, pagi itu dia bersama teman-temannya hendak mengunjungi Ririn teman akrabnya yang sedang kuliah di IPB. Namun Na'as mobil Honda Jazz yang di kemudikan Larass bertabrakan dengan Truk Pick up pengangkut sampah, dan Ironisnya hanya Larass yang tidak bisa di selamatkan sedangkan tiga temannya yang lain yaitu Ani dan Irma hanya mengalamai luka ringan sedangkan Nurul mengalami patah tulang karena duduk di depan bersama Larass.
Dion masih saja termangu di Brenda rumahnya, pikirannya mereview masa-masa indah bersama Larass, tak terbayangkan betapa besarnya cinta Dion terhadap Larass. Hal yang paling berkesan dalam hidup Dion bersama laras adalah ketika mereka mengikrarkan untuk segera menikah. mereka merencanakan pesta pernikahan seindah mungkin. namun apa yang terjadi manusia hanya bisa berencana Allah yang menentukan, semua recana yang di konsep larass bersama Dion dengan konsep pernikaha a'la Eropa berbaur dengan budaya timur tengah, semua itu hanya tinggal kenangan. Larass kini sudah tenang di pembaringan terakhirnya.
Dan Dion hanya bisa mengenang masa-masa indah bersama Laras.
Dion sadar dia tidak bisa berlama-lama bersedih hati karena memikirkan Larass, badanya yang dulu ateletispun kini kurus krontang seperti tak bertulang, dia harus segera bangkit, melupakan Laras dan mulai kehidupan yang baru.
Cerita ini hanya sedikit mengingatkan bahwa segala rencana yang kita rencana hanya Allahlah yang menentukan,,,maka segala sesuatunya kita pasrahkan kepada Allah, agar hidup kita tenang dan nyaman !!!
Dion masih saja murung di sebuah berenda rumahnya. Dia masih saja teringat kejadian itu, kejadian yang 100% telah mengubah hidupnya. kejadian itu berlangsung dua tahun lalu. Waktu itu Dion hendak pulang dari kuliahnya, namun hari itu terasa beda, Laras sang pujaan hatinya tidak hendak membalas smsnya bahkan mengangkat teleponnya. Namun tak selang beberapa lama kemudian, berderinglah Hp Dion ternyata yang menelepon adalah teman Akrab Laras yaitu Ani. Dengan nada yang seperti orang menangis, Ani menceritakan prihal kejadian yang di alami Laras.
"Hallo Dion... Laras...Laras Dion ! "
"Ada apa dengan Laras Ani ?"
"Laras,,,Laras,,, Kecelakaan"
"Inalillahi,,,teruss bagaimana keadaan sekarang Ani"
"Larass,,Larass,,,Laras tidak bisa di selamatkan Dion"
"Apa...kamu pasti becanda Ani, maksudmu apa Laras tidak bisa di selamatkan ? "
"Larass,,,Sudah tiada Dion, sekarang Zenajahnya ada di RSUD Depok"
"Tidakkkk,,,kamu becanda kan Ani, Larass tidak mungkin pergi meninggalkan ku"
Dion langsung bergegas meluncur ke RSUD Depok, dengan hati yang galau dia langsung meluncur ke RSUD Depok dengan Toyota Yariss nya, selang 45 menit datanglah Dion ke RSUD Depok. Di ruang jenazah itu, Dion melihat Larass sedang terbujur kaku ditutupi oleh kain kafan yang serba putih. "Larass benarkah ini kau, Larass bangun Larass,, jangan tinggalkan aku sendiri Laras, Larass bangun sayang ini mas mu, ini cincin pernikahan kita laras, Aku baru saja membelinya kemarin,,,Larass bangun sayang !!'. Namun Laras tetap terbujur kaku, Larass memang benar-benar sudah tiada.
Selang beberapa hari setelah meninggalnya Larass, Dion lebih senang mengasingkan diri, bahkan terkadang dia senyum-senyum sendiri. bagai mana tidak pernikahannya dengan Larass tinggal menghitung hari, bahkan surat undanganpun sudah mereka sebar. Namun memang tidak ada yang bisa mengetahui takdir, walalaupun kita sudah berencana tapi tetap Allah lah yang menentukan. Laras meninggal karena kecelakaan, pagi itu dia bersama teman-temannya hendak mengunjungi Ririn teman akrabnya yang sedang kuliah di IPB. Namun Na'as mobil Honda Jazz yang di kemudikan Larass bertabrakan dengan Truk Pick up pengangkut sampah, dan Ironisnya hanya Larass yang tidak bisa di selamatkan sedangkan tiga temannya yang lain yaitu Ani dan Irma hanya mengalamai luka ringan sedangkan Nurul mengalami patah tulang karena duduk di depan bersama Larass.
Dion masih saja termangu di Brenda rumahnya, pikirannya mereview masa-masa indah bersama Larass, tak terbayangkan betapa besarnya cinta Dion terhadap Larass. Hal yang paling berkesan dalam hidup Dion bersama laras adalah ketika mereka mengikrarkan untuk segera menikah. mereka merencanakan pesta pernikahan seindah mungkin. namun apa yang terjadi manusia hanya bisa berencana Allah yang menentukan, semua recana yang di konsep larass bersama Dion dengan konsep pernikaha a'la Eropa berbaur dengan budaya timur tengah, semua itu hanya tinggal kenangan. Larass kini sudah tenang di pembaringan terakhirnya.
Dan Dion hanya bisa mengenang masa-masa indah bersama Laras.
Dion sadar dia tidak bisa berlama-lama bersedih hati karena memikirkan Larass, badanya yang dulu ateletispun kini kurus krontang seperti tak bertulang, dia harus segera bangkit, melupakan Laras dan mulai kehidupan yang baru.
Cerita ini hanya sedikit mengingatkan bahwa segala rencana yang kita rencana hanya Allahlah yang menentukan,,,maka segala sesuatunya kita pasrahkan kepada Allah, agar hidup kita tenang dan nyaman !!!
0 comments:
Post a Comment
tinggalkan jejak anda disini