
Hidup adalah ibadah, dimana kita sebagai hamba Allah adalah untuk mengabdi kepada_Nya, agar kita mendapat keselamtan dan di Ridhoi oleh-Nya " Dan aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan agar mereka menyembah-Ku" (QS. Az Zarriayyat : 56).
Hidup adalah ujian, bagi orang kaya maka ia diuji dengan kekayaannya, bagi orang miskin maka kemiskinannya adalah ujian baginya. yang kaya diuji apakah ia akan senantiasa terus bersyukur dengan banyaknya harta yang dimilikinya. atau yang miskin apakan ia akan bertahan untuk sabar di tengah-tengah penderitaannya sebagai orang miskin. orang kaya diuji dengan kenikmatan sedangakan orang miskin di uji dengan kepapaan. "Allah yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya, dan dia lagi maha perkasa dan maha pengampun" (QS. Al-Mulk :67).
Kehidupan akhirat adalah lebih baik daripada kehidupan dunia, "dan sesungguhnya kehidupan akhirat itu jauh lebih baik bagimu daripada yang sekarang (kehidupan dunia)"(Qs. Adh Dhuha : 4). hal ini tentunya menyadarkan kita bahwa kehidupan di dunia ini nikamatnya hanya sebagian kecil daripada nikmatnya kehidupan akhirat.
Hidup itu adalah sementara, umur kita yang tidak sampai satu abad itu hanya satu hari dengan perhitungan Allah di kehidupan Akhirat. namun sering sekali dengan hidup yang sementara ini kita terlena. kita malah lebih sibuk mencari kekayaan dan kesenangan dunia ketimbang sibuk untuk mecari bekal guna kehidupan di akhirat kelak.
memang islam tidak mengajarkan kita untuk hidup hanya mementingkan kepentingan akhirat atau yang orang bilan itu Zuhud, padahal bukan seperti itu konsep Zuhud itu sendiri bukan berarti kita totalitas menhilangakan aktivitas keduniawian, justru itu yang menjadi tumpuan untuk kita berlomba-lomba memperbanyak amal.
Lalu bagaimana agar kita bisa menyelaraskan hidup kita yang sesuai dengan petunjuk diatas :
Jika kehidupan mengenai soal ibadah, jika hidup itu adalah ibadah maka pastikan semua aktivitas kita adalah ibadah, ke kantor kita niatkan untuk ibadah dalam bekerja, ke sekolah atau ke kampus kita niatkan untuk ibadah sebagai kewajiban kita menuntut ilmu, di pasar kita niatkan untuk bidah menjalankan muamallah. pokoknya semua hidup kita kita niatkan untuk ibadah.
Jika hidup itu adalah ujian, maka kita harus pandai menyelaraskan hidup kita, apakah ujian itu berupa ujian atau mungkin itu adalah teguran, karena kita lalai dalam beribadah.
Jika kehidupan akhirat itu lebih baik maka kita harus mempriritaskan kehidupan akhirat kaena itu merupakan tempat hidup kita yang abadi. tidak ada lagi kata malas, berleha-leha, panjang angan-angan yang menyebabkan kita malah lalai dalam mengingat-Nya.
Jika hidup ini adalah sementara maka harus ada kesungguhan untuk mengisi hidup ini dengan hal-hal yang bernilai ibadah.
Allah maha pembuat Hidup, tidak ada tuhan Selain Allah,,, kepada-Nya lah kita menyembah dan hanya kepada-Nya lah kita dikembalikan.
"Rabbana Atina fi Dunya Hasanah Wa fil Akhirati Hasanah,Fakinna adzabannar"
0 comments:
Post a Comment
tinggalkan jejak anda disini